Jumat, 29 April 2011

SPESIAL: Cara Manchester United Meraih Sukses Di Veltins Arena

Schalke mengejutkan Eropa dengan membobol gawang Inter tujuh kali untuk mencapai semifinal. Bagaimana seharusnya Manchester United mengatasinya?

Biarkan Wayne Rooney Menekan Dari Dalam

Sukses Manchester United mengalahkan Chelsea di perempat final sangat ditentukan oleh keputusan Alex Ferguson menarik Rooney sedikit ke ke tengah, dan Javier Hernandez bertarung dengan defender terakhir lawan.


Itu adalah kombinasi mengagumkan. Memainkan kemampuan Hernandez menciptakan pemisah antara penjaganya, serta memaksa defender bertahan terlalu ke dalam, membuat Rooney selalu punya ruang untuk menembak. Sedangkan membiarkan ruang terbuka lebar, membuat pemain belakang akan selalu kesulitan mengejar Chicharito. Jika itu dilakukan, siapa pun tidak akan bisa melakukannya.

Lebih penting lagi, taktik ini akan membuat Rooney lebih berperan di tengah bersama lima gelandang untuk menguasi bola, serta membebaskan winger menusuk ke depan untuk merusak konsentrasi pemain belakang lawan. Semua orang menyaksikan hal ini saat Manchester United mengalahkan Chelsea di leg pertama perempat final Liga Champions di Stamford Bridge.

Rooney memang tidak terlalu beruntung di dua laga terakhir Setan Merah, tapi memberikan dia kebebasan saat melawan Schalke akan sangat membantu tim.

Turunkan Park Ji-Sung sejak menit pertama

Nama besar untuk pertandingan akbar adalah personifikasi menyejukan. Gelandang Park Ji-sung selalu memperlihatkannya. Ia melakukannya saat melawan Chelsea di leg kedua perempat final di Old Trafford. Saat itu, Manchester United menang 2-1.

Park memiliki saraf baja, dan tiga paru-paru. Tak berhenti belari, dan tidak mementingkan diri sendiri, fleksibel, serta membahayakan. Ia adalah pemain impian setiap manajer.

Ia mungkin pilihan tepat jika Manchester United berniat menetralisir Atsudo Uchida -- right-back bernaluri menyerang -- serta menegasi Jefferson Farfan. Park dipastikan bisa melakukannya, agar Nani atau Antonio Valencia lebih leluasa maju ke depan untuk mengganggu Danilo Avelar dan Hans Sarpei.

Atau, Park bisa pula dimainkan ditengah jika pelatih Ralf Rangnick menurunkan Jose Manuel Jurado di sektor gelandang.


Biarkan lawan menekan, dan lancarkan serangan balik

Di laga-laga sebelumnya, Schalke memperlihatkan sosoknya sebagai tim tanpa rasa takut melawan siapa pun. Tidak tidak inferior saat menghadapi Inter tandang dan kandang. Lima gol Schalke di San Siro bukan keberuntungan. Dua di Veltins Arena bukan gol asal-asalan. Mereka layak menang besar, karena mendominasi permainan.

Mengharapkan Schalke bermain sama saat menghadapi lawan dari Inggris, dengan harapan mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah, bisa saja salah. Namun jika Schalke bermain dengan cara itu, Manchester United bisa memasang jebakan di tengah, dan memukul lawan lewat serangan balik.

Alex Ferguson bisa melakukan hal yang sama, seperti yang diperlihatkan ketika mengalahkan Arsenal di semifinal tahun 2009. Saat itu, Manchester United memanfaatkan lubang yang dibuat lawan untuk menyerang. Jika Schalke melakukan hal yang sama, Manchester United akan menekan full-back Schalke.

Gertak Raul

Striker Spanyol ini membungkam para pengkritiknya, dengan tampil mengesankan bersama Schalke sepanjang musim ini. Terutama di Liga Champions. Ia membuat fansnya di Madrid tertegun, betapa sang pangeran masih piawai mencetak gol.

Namun pada usia 33 tahun, Raul telah kehilangan kecepatannya. Namun yang hilang pada diri Raul adalah kecepatan kakinya, tidak kecepata berpikirnya, dan sentuhan manisnya. Ia mengundang orang lain untuk selalu hormat padanya, meski tidak lagi bermain di klub besar.

Manchester United mungkin tidak terlalu khawatir. Mereka punya Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, yang bisa menjamin Raul tidak berguna bagi Schalke.

Yang mungkin harus dilakukan Vidic dan Ferdinand adalah terus menempelnya, sesekali melanggarnya secara wajar tapi keras. Lebih dari itu, keduanya tidak boleh jauh dari Raul, jika tidak ingin sang bintang bikin masalah serius.


Awasi Farfan dan Jurado

Schalke bukan hanya Raul. Schalke masih punya Farfan dan Jurado sebagai pemain yang bisa bikin masalah serius. Mungkin pernyataan Jean Michel Aulas, chairman Lyon, layak didengar. Menurut Aulas, saat itu Lyon dibuat bingung oleh permainan Schalke -- terutama Farfan dan Jurado.

Keduanya memang belum pasti bisa tampil. Yang pasti, Schalke -- meski di Bundesliga terengah-engah untuk bertahan di papan tengah -- memiliki dua pemain kelas atas yang memiliki kemampuan menjelajah sangat tinggi. Keduanya adalah kunci kemenangan Schalke atas Inter.

Sekali lagi, kehadiran Park sangat dibutuhkan untuk mentralisir Farfan dan Jurado di lini tengah. Menetralisir keduanya akan membuat Antonio Valencia bisa mencakup panjangan lapangan, membuka banyak ruang untuk rekan-rekannya berlari, serta mengirim umpan-umpan matang, yang akan bisa membuat lini belakang Schalke panik.

goal.com

0 comments:

Posting Komentar